Selasa, 30 Oktober 2012

Pengertian dan Macam Macam Topologi Jaringan Komputer

Jaringan komputer memiliki banyak topologi. Apa sih pengertian topologi jaringan komputer? Topologi adalah cara pengaturan hubungan antarkomputer dalam jaringan komputer. Beberapa contoh topologi jaringan komputer antara lain bus, token-ring, dan star. Masing-masing topologi mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan kekurangannya sendiri-sendiri. Yuk kita lihat satu-satu jenis-jenis Topologi jaringan komputer tersebut

Jenis-Jenis Topologi Jaringan Komputer

Topologi Bus Topologi jaringan bus banyak digunakan di awal perkembangan jaringan komputer karena relatif sederhana dibandingkan dengan topologi lainnya. Kabel yang digunakan adalah kabel koaksial dengan jarak jangkauan maksimum 185 meter.
Topologi bus menyediakan satu saluran untuk komunikasi semua perangkat, sehingga setiap perangkat harus bergantian menggunakan saluran tersebut. Dengan kata lain, hanya ada dua perangkat yang dapat berkomunikasi dalam suatu saat. Artinya, hanya satu komputer yang dapat mengirimkan data ke dalam jaringan hingga diterima oleh komputer yang dituju. Oleh karena itu, jumlah komputer sangat mempengaruhi kinerja jaringan. Semakin banyak jumlah komputer, semakin banyak pula komputer yang menunggu giliran untuk bisa mengirim data. Efeknya, unjuk kerja jaringan akan menjadi lambat.

Macam Macam Topologi Jaringan Komputer
Sinyal yang dikirimkan oleh sebuah komputer akan dikirim ke seluruh jaringan dari ujung satu sampai ujung lainnya. Sinyal ini akan terus menerus bergerak tanpa bisa dihentikan (di-interrupt). Artinya jika sinyal sudah sampai di ujung jaringan, maka dia akan berbalik arah, sehingga akan mencegah komputer lain untuk bisa mengirim data. Ingat, agar data bisa dikirim, maka jaringan bus harus bebas dari sinyal-sinyal. Untuk mengatasinya, diperlukan alat yang disebut terminator. Terminator diletakkan di ujung-ujung kabel yang menghubungkan komputer-komputer tersebut. Terminator akan menghentikan sinyal yang berbalik dan menyerap sinyal bebas sehingga membersihkan kabel tersebut dari sinyal-sinyal bebas agar komputer lain bisa mengirim data.
Keuntungan Topologi Bus
  • Biaya murah karena tidak membutuhkan peralatan hub/switch yang harganya mahal.
  • Hemat kabel.
  • Tata letak kabel sederhana.
  • Mudah dikembangkan ketika akan menambahkan komputer baru.
Kerugian Topologi Bus
  • Rentan akan kesalahan (error). Jika salah satu simpul jaringan rusak, semua komputer dalam jaringan menjadi tidak bisa diakses.
  • Tingkat kehandalannya paling rendah, sehingga tidak sesuai untuk jaringan dengan jumlah komputer yang banyak.
  • Kepadatan lalu lintas data di dalam jaringan tinggi.
  • Sulit mendeteksi kesalahan karena harus mengecek semua node di jaringan.
  • Diperlukan repeater (penguat data) bila menggunakan kabel yang cukup panjang.

Topologi Token Ring

Metode token-ring (sering disebut ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring (lingkaran). Setiap node mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan juga disebut sebagai loop karena data dikirimkan ke setiap node dan setiap informasi yang diterima akan diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau bukan.
Macam Macam Topologi Jaringan Komputer
Keuntungan Token Ring
  • Mudah dibuat.
  • Hemat kabel, bahkan lebih hemat bila dibandingkan topologi bus.
Kerugian Token Ring
  • Peka akan adanya kesalahan, jika ada satu simpul dalam jaringan rusak, maka semua komputer dalam jaringan tidak bisa diakses (sama seperti topologi bus).
  • Pengembangan jaringan lebih kaku. Karena simpulnya berupa lingkaran tertutup, maka akan cukup merepotkan untuk menambah komputer baru.
  • Tidak sesuai untuk jaringan dengan jumlah komputer yang banyak.

Topologi Bintang (Star)

Dalam topologi ini ada kontrol terpusat yang disebut hub atau switch. Hub dan switch akan meneruskan data yang dikirim suatu komputer sehingga sampai di komputer yang dituju. Oleh karena itu, hub dan switch dalam jaringan komputer sering disebut konsentrator.
Macam Macam Topologi Jaringan Komputer
Keuntungan Topologi Bintang (Star)
  • Paling fleksibel dan tidak mudah mengalami error.
  • Pengubahan jaringan sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan lain.
  • Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/ kerusakan. Jika error terjadi pada satu simpul, jaringan masih tetap hidup karena koneksi tidak terputus.
  • Kemudahan pengelolaan jaringan sehingga cocok untuk digunakan pada jaringan dengan jumlah komputer yang banyak.
Kerugian Topologi Bintang (Star)
  • Boros kabel.
  • Perlu penanganan khusus dan biaya yang mahal untuk menyediakan hub atau switch sebagai pusat jaringan yang mengatur lalu lintas data.
  • Kontrol terpusat (hub) menjadi elemen kritis karena mendapat beban yang besar.
Read More..

Selasa, 02 Oktober 2012

DNS

Kumpulan DNS Terlengkap


Sobat pasti sudah tahu kan fungsi dari DNS, yaitu untuk mempercepat koneksi internet kita sekaligus menyaring situs-situs yang berbahaya. Daftar DNS dibawah ini terlengkap atau gak saya kurang tau. Saya hanya sekedar membagikan DNS yang sudah  ketahui saja. Kalo kurang lengkap tolong di tambahin dengan mengisi kolom komentar yang sudah tersedia dibawah :

DNS Speedy :
202.134.0.61
203.130.196.5
Hasilnya:

202.152.0.2: rajawali.idola.net.id
61.247.0.8: ns2.fast.net.id
202.152.225.110: NetToCyber ID
203.190.55.210: ns1.power.net.id
203.153.118.10: ns2.express.net.id
8.8.8.8: google-public-dns-a.google.com
202.149.82.25: buaya.sat.net.id
156.154.70.1: rdns1.ultradns.net
208.67.220.220: resolver2.opendns.com

DNS #1:180.131.144.144 << NAWALA
DNS #2:180.131.145.145 << NAWALA

Daftar DNS Server Indonesia :
Server DNS indosat.net.id termasuk dns Indosat IM2
* 202.155.0.10
* 202.155.0.15
* 202.155.0.20
* 202.155.0.25
* 202.155.46.66
* 202.155.46.77,
* 202.155.30.227

DNS Telkom.net.id Telkom Speedy
* 202.134.2.5
* 203.130.196.5
* 202.134.0.155
* 202.134.1.10
* 202.134.0.62
* 202.159.32.2
* 202.159.33.2
* 202.155.30.227

DNS AWARI (Asosiasi Warnet Indonesia)
* 203.34.118.10
* 203.34.118.12

DNS sat.net.id
* 202.149.82.25
* 202.149.82.29

DNS cbn.net.id
* 202.158.40.1
* 202.158.20.1
* 202.158.3.7
* 202.158.3.6

Singnet Singapore
* 165.21.100.88
* 165.21.83.88
DNS indo.net.id
* 202.159.32.2
* 202.159.33.2

DNS itb.ac.id
* 202.249.24.65
* 167.205.23.1
* 167.205.22.123
* 167.205.30.114

DNS ukdw.ac.id
* 222.124.22.18

Daftar DNS Luar indonesia :
DNS Open DNS
* 208.67.222.222
* 208.67.220.220

DNS ScrubIt
* 67.138.54.100
* 207.225.209.66

DNS DNSadvantage
* 156.154.70.1
* 156.154.71.1

DNS vnsc-pri.sys.gtei.net
* 4.2.2.1
* 4.2.2.2
* 4.2.2.3
* 4.2.2.4
* 4.2.2.5
* 4.2.2.6

Verizon (Reston, VA, US)
* 151.197.0.38
* 151.197.0.39
* 151.202.0.84
* 151.202.0.85
* 151.202.0.85
* 151.203.0.84
* 151.203.0.85
* 199.45.32.37
* 199.45.32.38
* 199.45.32.40
* 199.45.32.43

GTE (Irving, TX, US)
* 192.76.85.133
* 206.124.64.1

One Connect IP (Albuquerque, NM, US)
* 67.138.54.100

OpenDNS (San Francisco, CA, US)
* 208.67.222.222
* 208.67.220.220

Exetel (Sydney, AU)
* 220.233.167.31

VRx Network Services (New York, NY, US)
* 199.166.31.3

SpeakEasy (Seattle, WA, US)
* 66.93.87.2
* 216.231.41.2
* 216.254.95.2
* 64.81.45.2
* 64.81.111.2
* 64.81.127.2
* 64.81.79.2
* 64.81.159.2
* 66.92.64.2
* 66.92.224.2
* 66.92.159.2
* 64.81.79.2
* 64.81.159.2
* 64.81.127.2
* 64.81.45.2
* 216.27.175.2
* 66.92.159.266.93.87.2

Sprintlink (Overland Park, KS, US)
* 199.2.252.10
* 204.97.212.10
* 204.117.214.10

Cisco (San Jose, CA, US)
* 64.102.255.44
* 128.107.241.185
Read More..

Senin, 30 Juli 2012

Sejarah Internet Dunia

SEJARAH INTERNET DUNIA



Sejarah Internet dimulai pada tahun 60-an, yaitu ketika Levi C. Finch dan Robert W. Taylor mulai melakukan penelitian tentang jaringan global dan masalah interoperabilitas. Selanjutnya, beberapa program penelitian mulai dilakukan untuk melihat mekanisme pengaitan jaringan-jaringan yang berbeda secara fisik. Salah satu solusi yang muncul dari penelitian-penelitian tersebut adalah teknik packet switching. Pada teknik packet switching, data atau file berukuran besar yang akan dikirim melalui jaringan komputer terlebih dahulu dipotong menjadi paket kecil-kecil agar lebih mudah ditangani dan lebih Andal. Peneliti utama dalam pengembangan packet switching ini adalah Donald Davies (NPL), Paul Baran (RAND Corporation), Leonard Kleinrock dan kawan-kawan (MIT) dan UCLA Research Programs.
Pada tahun 1969, Robert Taylor yang baru dipromosikan sebagai kepala kantor pemrosesan informasi di DARPA (Badan Riset Angkatan Bersenjata Amerika Serikat) bermaksud mengimplementaskan ide untuk membuat sistem jaringan yang saling terhubung. Bersama Larry Robert dari MIT, Robert Taylor memulai proyek yang kemudian dikenal sebagai ARPANET. Sambungan pertama ARPANET terbentuk antara University of California, Los Angeles (UCLA) dan Stanford Research Institute (SRI) pada jam 22:30 tanggal 29 Oktober 1969. Pada tanggal 5 Desember 1969, ada dua jaringan lagi yang yang bergabung, yakni University of Utah dan University of California, Santa Barbara sehingga total terdapat empat (4) simpul jaringan. ARPANET yang berbasis pada teknologi ALOHAnet berkembang sangat cepat. Pada tahun 1981, jumlah simpul yang tersambung menjadi 213.


Selain jaringan untuk penelitian seperti ARPANET dan X.25, para hobbiis komputer juga mengembangkan teknik jaringan sendiri yang kemudian cukup populer, yaitu UUCP. Masalah terbesar pada teknik ini adalah bagaimana supaya berbagai jenis peralatan jaringan, seperti telepon, radio, kabel LAN yang secara fisik sangat berbeda dapat berkomunikasi satu sama lain. Keberagaman media fisik jaringan mendorong pengembangan tatacara komunikasi (protokol komunikasi) yang mampu melakukan internetworking, sehingga banyak jaringan kecil dapat saling tersambung menjadi satu menjadi jaringan komputer maha besar.


Kumpulan tata cara komunikasi atau protokol Internet memungkinkan jaringan komputer dibangun menggunakan saluran fisik yang berbeda. Dalam bahasa yang sederhana, komputer yang terhubung menggunakan telepon, dapat berkomunikasi dengan komputer yang tersambung ke jaringan LAN maupun jaringan radio. Hal ini mendorong terjadinya inter-network (antar jaringan) secara global yang kemudian hari kita kenal sebagai “Internet”.


Selain protokol Internet, hal lain yang tidak kalah penting dalam perkembangan Internet adalah metode pengalamatan di Internet. Jon Postel dari Information Science Institute (ISI) di University of Southern California (USC) adalah orang yang sangat berjasa di balik berbagai alokasi alamat IP Internet, manajemen Domain Name System (DNS), tipe media, dan berbagai alokasi nomor untuk tata cara komunikasi penting di Internet. Hingga wafatnya pada tanggal 16 Oktober 1998, Jon Postel mengelola Internet Assigned Numbers Authority (IANA). Pada tanggal 21 Juli 1998, Jon Postel memperoleh Silver Medal dari International Telecommunications Union (ITU) atas jasa-jasanya membangun Internet di dunia. Saat ini, IANA dioperasikan oleh Internet Corporation for Assigned Names and Numbers (ICANN).


Komersialisasi dan privatisasi Internet mulai terjadi pada tahun 1980-an di Amerika Serikat dengan di ijinkannya Internet Service Provider (ISP) untuk beroperasi. Internet mulai booming pada tahun 1990-an. dan menjadi kunci pemicu perubahan dalam budaya dan dunia usaha. Internet menawarkan pola komunikasi cepat menggunakan e-mail, diskusi bebas di forum, dan Web.
Read More..

Selasa, 24 Juli 2012

Sejarah Internet Indonesia

Sejarah internet Indonesia dimulai pada awal tahun 1990-an. Saat itu jaringan internet di Indonesia lebih dikenal sebagai paguyuban network, dimana semangat kerjasama, kekeluargaan & gotong royong sangat hangat dan terasa di antara para pelakunya. Agak berbeda dengan suasana Internet Indonesia pada perkembangannya kemudian yang terasa lebih komersial dan individual di sebagian aktivitasnya, terutama yang melibatkan perdagangan Internet. Sejak 1988, ada pengguna awal Internet di Indonesia yang memanfaatkan CIX (Inggris) dan Compuserve (AS) untuk mengakses internet.




Awal Internet Indonesia

Berdasarkan catatan whois ARIN dan APNIC, protokol Internet (IP) pertama dari Indonesia, UI-NETLAB (192.41.206/24) didaftarkan oleh Universitas Indonesia pada 24 Juni 1988. RMS Ibrahim, Suryono Adisoemarta, Muhammad Ihsan, Robby Soebiakto, Putu, Firman Siregar, Adi Indrayanto, dan Onno W. Purbo merupakan beberapa nama-nama legendaris di awal pembangunan Internet Indonesia pada tahun 1992 hingga 1994. Masing-masing personal telah mengontribusikan keahlian dan dedikasinya dalam membangun cuplikan-cuplikan sejarah jaringan komputer di Indonesia.
Tulisa

n-tulisan tentang keberadaan jaringan Internet di Indonesia dapat dilihat di beberapa artikel di media cetak seperti KOMPAS berjudul "Jaringan komputer biaya murah menggunakan radio"[1] di bulan November 1990. Juga beberapa artikel pendek di Majalah Elektron Himpunan Mahasiswa Elektro ITB pada tahun 1989.


Internet Service Provider Indonesia

Di sekitar tahun 1994 mulai beroperasi IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya. IndoNet merupakan ISP komersial pertama Indonesia. Pada waktu itu pihak POSTEL belum mengetahui tentang celah-celah bisnis Internet & masih sedikit sekali pengguna Internet di Indonesia. Sambungan awal ke Internet dilakukan menggunakan dial-up oleh IndoNet, sebuah langkah yang cukup nekat barangkali. Lokasi IndoNet masih di daerah Rawamangun di kompleks dosen UI, kebetulan ayah Sanjaya adalah dosen UI. Akses awal di IndoNet mula-mula memakai mode teks dengan shell account, browser lynx dan email client pine serta chatting dengan conference pada server AIX. Tahun 1995, pemerintah Indonesia melalui Departemen Pos Telekomunikasi menerbitkan ijin untuk ISP yang diberikan kepada IndoNet yang dipimpin oleh Sanjaya dan Radnet pimpinan BRM. Roy Rahajasa Yamin.
Mulai 1995 beberapa BBS di Indonesia seperti Clarissa menyediakan jasa akses Telnet ke luar negeri. Dengan memakai remote browser Lynx di AS, maka pemakai Internet di Indonesia bisa akses Internet (HTTP).
Perkembangan terakhir yang perlu diperhitungkan adalah trend ke arah e-commerce dan warung internet yang satu & lainnya saling menunjang membuahkan masyarakat Indonesia yang lebih solid di dunia informasi. Rekan-rekan e-commerce membangun komunitasnya di beberapa mailing list utama seperti warta-e-commerce@egroups.com, mastel-e-commerce@egroups.com, e-commerce@itb.ac.id & i2bc@egroups.com.


Cuplikan-cuplikan Perjuangan IT & Internet Indonesia

Cuplikan dan catatan sejarah perjuangan Internet Indonesia dapat di baca di WikiBook Sejarah Internet Indonesia [2]di dalam internet terdapat hal-hal yang bermanfaat seperti informasi, artikel edukatif dan lain sebagainya


Pengguna Awal Internet Lewat CIX dan Compuserve

Sejak 1988, CIX (Inggris) menawarkan jasa E-mail dan Newsgroup. Belakangan menawarkan jasa akses HTTP dan FTP. Beberapa pengguna Internet memakai modem 1200 bps dan saluran telpon Internasional yang sangat mahal untuk mengakses Internet. Sejak 1989 Compuserve (AS) juga menawarkan jasa E-mail dan belakangan Newsgroup, HTTP/FTP. Beberapa pengguna Compuserve memakai modem yang dihubungkan dengan Gateway Infonet yang terletak di Jakarta. Biaya akses Compuserve masih mahal, tetapi jauh lebih murah dari CIX.
Read More..

Jumat, 04 Maret 2011

Metallica




Metallica didirikan pertama kali di Los Angeles - Amerika Serikat dengan nama The Young of Metal Attack. Beberapa bulan kemudian grup ini berganti nama dengan Metallica yang konon merupakan gabungan kata Metal dan Vodca. Nama Metallica sendiri sebenarnya adalah nama yang diusulkan untuk sebuah majalah musik yang dicuri oleh Lars Ulrich sebelum majalah tersebut mendapat nama tersebut.

Formasi pertama Metallica adalah Lars Ulrich (drum), James Hetfield (vokal dan gitar), Lloyd Grant (gitar) dan Ron Mc Govney (bass). Formasi inilah yang kemudian melahirkan lagu pertama berjudul Hit The Light, yang kemudian masuk album kompilasi rock Metal Massacre tahun 1981.

Setelah Metal Massacre beredar, Grant dan Ron mengundurkan diri. Posisi Grant digantikan oleh Dave Mustaine dan posisi Ron digantikan Cliff Burton. Formasi ini kemudian pada Juli 1982 mengeluarkan demo-album No Life Till Leather. Demo inilah yang kemudian mengantarkan Metallica mendapatkan agen dan kemudian hijrah ke New York.

Pada 1983, Metallica berencana akan melakukan tur pendek kebeberapa kota. Sayang Hetfield dan Mustaine malah terlibat perseteruan, hingga akhirnya Mustaine keluar dan kemudian mendirikan Megadeth. Posisi Mustaine digantikan oleh Kirk Hammett , gitaris dari grup Exodus. Formasi ketiga inilah yang kemudian mengeluarkan album Kill 'Em All pada bulan Mei 1983.

Pada tahun 1984, Metallica semakin besar dengan menerbitkan album Ride the Lightning. Album ini bertahan 50 minggu dalam Billboard Top 200. Demi memperlancar promosi mereka juga mengeluarkan mini album Jump In The Fire.

September 1985, Metallica memproduksi album Master Of Puppets. Kembali Metallica masuk Billboard Top 40 selama 72 minggu. Album ini merupakan album yang meraih platinum tanpa single dan video.

Tanggal 27 September 1986, dalam perjalanan tur ke Skandinavia - bus yang mereka tumpangi mengalami kecelakaan dan Cliff Burton (bass) meninggal dunia. Peristiwa ini begitu memukul seluruh anggota band. Bahkan Dave Mustaine yang telah mendirikan Megadeth, mengenang kematian Cliff dalam lagu In My Darkest Hour (album Megadeth: So far.. So Good.. So What!). Oktober 1986, posisi Cliff Burton digantikan oleh Jason Newsted, basis dari grup Floatsam And Jetsam.

Album ...And Justice For All beredar September 1988. Disinilah Metallica mulai mengeluarkan video klip. Video pertama mereka adalah untuk lagu One, video ini mencapai nomor 1 di MTV. Keberhasilan ini kemudian mendorong produksi video klip Cliff 'Em All sebuah video kenangan untuk Cliff Burton.

Akhir 1990 album Metallica direkam. Album ini membuat Metallica mencapai penjualan quadruple platinum dan menjadi album nomor satu di delapan negara Amerika dan Eropa. Serta meraih penghargaan Grammy Award, kategori Penampil Metal Terbaik dua tahun berturut-turut.

Basis jason Newsted mengundurkan diri dari band setelah bersitegang dengan James Hetfield. Perseteruan ini disebabkan Jason Newsted lebih menghabiskan waktu dengan proyek-nya sendiri. Anggota band yang lain menganggap Metallica harus diutamakan, meskipun pada saat itu Metallica sedang vakum.

Grup ini pada saat ini beranggotakan Lars Ulrich (drums), James Hetfield (vokal dan gitar), Kirk Hammett (gitar) dan Robert Trujillo (bass). Mantan anggota lainnya termasuk Ron McGovney (bass), Dave Mustaine (gitar), Cliff Burton (bass) dan Jason Newsted (bass).

Pada tanggal 10 Agustus 2008 Metallica akhirnya telah menyelesaikan proses rekaman album studio baru mereka yang ke sembilan "Death Magnetic" yang akan diluncurkan pada tanggal 12 September 2008 di seluruh dunia.

Album tersebut diproduseri oleh "Rick Rubin" dan proses rekaman dilakukan di Sound City Studios, Shangri La Studios dan di studio Metallica sendiri.

Single dan video klip pertama mereka "The Day That Never Comes" akan dirilis akhir bulan ini. Sebagai tambahan anda dapat mengunduh semua lagu dari album tersebut untuk digunakan dalam game "Guitar Hero III" pada hari saat peluncuran album "Death Magnetic" tersebut. dan datengnya gitaris baru kirk cristhopher john
Read More..

GREENDAY




Green Day adalah sebuah kelompok musik bergenre punk rock yang berasal dari California, Amerika Serikat dan terdiri atas Billie Joe Armstrong (penyanyi utama, gitaris), Mike Dirnt (basis, penyanyi pendukung), dan Tré Cool (pemain drum, penyanyi pendukung). Green Day telah diakui di dunia musik karena keberhasilan mereka dalam mengembalikan dan membuat genre punk rock kembali terkenal, bersama-sama dengan grup musik tahun 1990-an seperti The Offspring dan Rancid.

Musik mereka telah memengaruhi banyak kelompok musik beraliran punk lain, seperti Blink 182 dan Good Charlotte.

Grup musik ini telah menjual lebih dari 50 juta album di Amerika Serikat dan lebih dari 100 juta album di seluruh dunia. Green Day telah memenangkan berbagai penghargaan, seperti MTV Video Music Awards dan Nickelodeon Kids' Choice Awards, juga berbagai penghargaan lainnya, serta telah memenangkan 3 Grammy Awards (Best Alternative ALbum untuk Dookie, Best Rock Album untuk American Idiot dan Record of the Year untuk Boulevard of Broken Dreams).
Music sample:
Gnome-mime-audio-openclipart.svg

"Working Class Hero"

noicon
"Working Class Hero", a cover of a John Lennon song, was released on the Instant Karma CD.

Sampul Keterangan
1,039/Smoothed Out Slappy Hours

* Terbit: 1 Juli 1991
* Penjualan: Worldwide: RIAA certification: Gold
* Label: Lookout! Records
* Produser: Green Day dan Andy Ernst

Tracks: At the Library, Don't Leave Me, I Was There, Disappearing Boy, Green Day, Going to Pasalacqua, 16, Road to Acceptance, Rest, The Judge's Daughter, Paper Lanterns, Why Do You Want Him?, 409 in Your Coffeemaker, Knowledge, 1000 Hours, Dry Ice, Only of You, The One I Want, I Want to Be Alone
Kerplunk!

* Terbit: 7 Januari 1992
* Penjualan: RIAA certification: Platinum
* Label: Lookout! Records
* Produser: Green Day dan Andy Ernst

Lagu: 2000 Light Years Away, One For the Razorbacks, Welcome to Paradise, Christie Road, Private Ale, Dominated Love Slave, One of My Lies, 80, Android, No One Knows, Who Wrote Holden Caulfield, Words I Might Have Ate, Sweet Children, Best Thing in Town, Strangeland, My Generation
Dookie

* Terbit: 1 Februari 1994
* Grammy Award for Best Alternative Music Album 1995
* Chart positions: #2 US, #13 UK, #4 GER
* Sales: Worldwide: 15 million[3], RIAA certification: 10x Platinum (Diamond), UK 2x Platinum (600,000)
* Label: Reprise Records
* Produser: Green Day dan Rob Cavallo

Lagu: Burnout, Having a Blast, Chump, Longview, Welcome to Paradise, Pulling Teeth, Basket Case, She, Sassafras Roots, When I Come Around, Coming Clean, Emenius Sleepus, In the End, F.O.D./All By Myself
Insomniac

* Terbit: 10 Oktober 1995
* Chart positions: #2 US, #8 UK, #12 GER
* Penjualan: Worldwide: RIAA certification: 2x Platinum, UK: Silver (60,000)
* Label: Reprise Records
* Produser: Green Day dan Rob Cavallo

Lagu: Armatage Shanks, Brat, Stuck With Me, Geek Stink Breath, No Pride, Babs Uvula Who?, 86, Panic Song, Stuart and the Ave., Brain Stew, Jaded, Westbound Sign, Tight Wad Hill, Walking Contradiction
nimrod.

* Terbit: 14 Oktober 1997
* Chart positions: #10 US, #3 AUS, #11 UK, #31 GER
* Penjualan: RIAA certification: 2x Platinum, UK: Silver
* Label: Reprise Records
* Produser: Green Day dan Rob Cavallo

Lagu: Nice Guys Finish Last, Hitchin' a Ride, The Grouch, Redundant, Scattered, All the Time, Worry Rock, Platypus (I Hate You), Uptight, Last Ride in, Jinx, Haushinka, Walking Alone, Reject, Take Back, King for a Day, Good Riddance (Time of Your Life), Prosthetic Head
Warning:

* Terbit: 3 Oktober 2000
* Chart position: #4 US, #4 UK, #7 AUS, #21 GER
* Penjualan: Worldwide: RIAA certification: Platinum, UK: Gold (100,000)
* Label: Reprise Records
* Produser: Green Day

Lagu: Warning, Blood, Sex, and Booze, Church on Sunday, Fashion Victim, Castaway, Misery, Deadbeat Holiday, Hold On, Jackass, Waiting, Minority, Macy's Day Parade
International Superhits!

* Terbit: 13 November 2001
* Chart position: #40 US, #15 UK, #11 AUS, #67 GER
* Penjualan: Worldwide: RIAA certification: Platinum, UK: Platinum (300,000)
* Label: Reprise Records
* Produser: Tracks 1-2 by Jerry Finn and Green Day, Tracks 3-15 by Rob Cavallo and Green Day, Tracks 16-21 by Green Day

Lagu: Maria, Poprocks and Coke, Longview, Welcome to Paradise, Basket Case, When I Come Around, She, J.A.R. (Jason Andrew Relva), Geek Stink Breath, Brain Stew, Jaded,


Walking Contradiction, Stuck With Me, Hitchin' a Ride, Good Riddance (Time of Your Life), Redundant, Nice Guys Finish Last, Minority, Warning, Waiting, Macy's Day Parade
Shenanigans

* Terbit: 2 Juli 2002
* Chart position: #27 US, #32 UK, #100 GER
* Penjualan: Worldwide: 2 million
* Label: Reprise Records
* Produser: Green Day and Rob Cavallo

Lagu: Suffocate, Desensitized, You Lied, Outsider, Don't Wanna Fall in Love, Espionage, I Want to Be on TV, Scumbag, Tired of Waiting for You, Sick of Me, Rotting, Do Da Da, On The Wagon, Ha Ha You're Dead
Greenday americanidiot.png American Idiot

* Terbit: 21 September 2004
* Grammy Awards for Best Rock Album 2005 and Record of the Year 2006 for "Boulevard of Broken Dreams"
* Chart position: #1 US, #1 UK, #1 AUS, #1 Japan, #1 Sweden, #1 Switzerland, #1 Austria, #3 Germany
* Penjualan: Worldwide: 10 million, RIAA certification: 5x Platinum, UK: 3x Platinum (900,000)
* Label: Reprise Records
* Producers: Green Day and Rob Cavallo

Lagu: American Idiot, Jesus of Suburbia, Holiday, Boulevard of Broken Dreams, Are We The Waiting, St. Jimmy, Give Me Novacaine, She's a Rebel, Extraordinary Girl, Letterbomb, Wake Me Up When September Ends, Homecoming, Whatsername
Read More..

Minggu, 09 Mei 2010

Sejarah X-Japan

Tahun-tahun awal (1976-1983)

Band ini direncanakan sejak 1976 oleh Yoshiki Hayashi dan Toshi (Toshimitsu Deyama) saat mereka masih di SD. Terpengaruh musik hard rock Barat, band ini meniru gaya KISS. Sebelum band diberi nama X, mereka menggunakan nama Dynamite (dari 1978-1980), dan Noise (1980 hingga musim panas 1982). Nama band baru diubah menjadi X JAPAN di tahun 1992, setelah keluarnya pemain bass terdahulu mereka, Taiji.

Disaat band ini masih bernama "noise", mereka mengikuti audisi band "East West Japan" tahun 1982saat itu mereka memainkan lagu "Rock and Roll" (Led Zeppelin) dan "Burn" (Deep Purple). Mereka lalu ikut serta dalam festival sekolah mereka di tahun 1982, mereka membawakan lagu antara lain "The World Anthem" (Frank marino) dan "Highway Star" (Deep Purple). Yoshiki, Toshi, dan Terry pertama kali melakukan pertunjukkan live dibawah nama "X" di tahun 1983. Pada waktu itu mereka naik panggung di festival yang diadakan di SMA mereka di Chiba. Saat itu mereka sudah membawakan lagu asli ciptaan Yoshiki berjudul "I'LL KILL YOU" dan "We are X". Selain itu, di festival yang sama, mereka membawakan lagu "Burn" (Deep Purple),"In the Mirror" (Loudness), dan "Killers" (Iron Maiden).
[sunting] Era Indie (1984-1988)

X merilis demo tape pertama mereka "I'LL KILL YOU" pada tahun 1984 di perusahaan rekaman Dada Records. Di dalam demo tape tersebut berisi 3 buah lagu: "I'LL KILL YOU", "We are X", dan "Stop Bloody Rain".

Lagu-lagu dalam demo tape ini membuat kelompok ini mulai dikenal, dan dilanjutkan dengan merilis sebuah indie single berjudul "I'LL KILL YOU" dengan "BREAK THE DARKNESS" sebagai c/w di bulan Mei 1985. Anggota X saat itu terdiri dari Yoshiki (drum & piano), Toshi (vokal), Terry (gitar), Tomo (gitar), dan Atsushi (bass). Pada mulanya, cara berpakaian mereka menyebabkan tidak ada label rekaman yang mau mengontrak mereka untuk rekaman, tapi gaya berpakaian ala X nantinya menjadi ciri khas gerakan Visual Kei dalam musik rock Jepang.

Di bulan Juli 1985, mereka merilis 2 buah demo tape,"X Live" dan "Endless Dream". Masing-masing memiliki lagu yang sama ("Kurenai", "Endless Dream", "Lady in Tears",dan "Stop Bloody Rain"), tapi dengan urutan lagu yang berbeda.

Demo tape "Feel Me Tonight" dirilis pada Oktober 1985. Lagu ini nampaknya pertama kali dibawakan pada pertunjukkan Live saat ulang tahun Yoshiki pada 20 November 1985, sedangkan lagu "Stab Me in the Back" (c/w) tidak pernah dibawakan secara live hingga di tahun 1986. Kedua lagu pada demo tape tersebut dinyanyikan oleh Hally. Pada tahun ini juga, mereka membawakan lagu "God Save The Queen" yang aslinya dibawakan kelompok Sex Pistols.

Di bulan November 1985, mereka menampilkan versi baru dari lagu "BREAK THE DARKNESS" di album kompilasi "Heavy Metal Force III".

Tidak berhenti begitu saja, Yoshiki membuat taruhan besar dalam hidupnya dan menjual seluruh harta warisan ayahnya untuk mendirikan label rekaman sendiri dengan nama Extasy Records. Perusahaan rekaman ini nantinya menjadi label rekaman pertama khusus band-band Visual Kei, termasuk di antaranya: Luna Sea, Glay, dan Zi:KILL.

Demo tape "Kurenai" dirilis di awal tahun 1986, berisikan lagu "Kurenai" (dalam bahasa Inggris).

Musim panas tahun 1986, mereka merilis "Jun Demo Tape". Di dalam demo tersebut terdapat 4 lagu: "Right Now", "Only Way", "Tune Up Baby" dan track ke-4 yang tanpa judul.

Di bulan April 1986, indie single ke dua,"ORGASM" dirilis Extasy Records.Single ini terdiri atas lagu "Orgasm", "Time Trip Loving" (ditulis oleh Jun) serta "X". Setelah EP ini dirilis, mereka memulai untuk tur. Pada tahun itu juga (27 Juli 1986), Toshi, Yoshiki, dan Jun, pertama kali tampil di televisi,yaitu di acara berjudul Tensai Takeshi no Genki ga Deru Terebi.

Di bulan Maret 1987, mereka memasukkan 2 lagu: "Stab Me in the Back" dan "No Connexion" ke dalam album kompilasi Skull Trash Zone Vol.1. Anggota resmi saat itu terdiri dari: Toshi, Yoshiki, dan Taiji. Gitaris mereka, Isao patah lengan karena kecelakaan mobil, sehingga Pata ikut bergabung sebagai gitaris pendukung, tapi bukan sebagai anggota resmi. Sementara itu, Yoshiki menghubungi hide, leader dari Saver Tiger band Visual Kei asal Yokosuka(mereka pertama kali bertemu saat X dan Saver Tiger ikut serta dalam Heavy Metal Force vol.III). Yoshiki lalu mengajak hide untuk bergabung dengan X.

Hide menyambut ajakan Yoshiki dan resmi sebagai gitaris X sejak bulan Maret 1987. Bulan berikutnya (April 1987), Pata diangkat sebagai menjadi gitaris resmi, melengkapi formasi band X. Di bulan Agustus 1987, mereka merilis video live "Xclamation". Di dalamnya terdapat lagu "Xclamation", "Stab Me in the Back", dan "Kurenai" (English Version). Pada 26 Desember 1987, X melakukan pertunjukan di Audisi CBS Sony, mereka memainkan "Xclamation", "Piano solo~Kurenai (English)", dan "Orgasm".
[sunting] Era X (1988-1992)
Berkas:97480.jpg
ki-ka:Toshi,Taiji,Yoshiki,Pata,hide

X merilis album perdana mereka, VANISHING VISION pada 14 April 1988). Pada saat itu, anggotanya adalah Yoshiki (drum, piano), Toshi (vokal), Hide (gitar), Pata(gitar), dan Taiji (bass). Album tersebut laris dan dicetak ulang di bulan Oktober dengan bonus lagu "Stab Me in the Back", dan dicetak ulang kembali pada bulan Oktober 1989.

Di bulan Juni 1988, lagu mereka "Kurenai" dijadikan bonus CD di majalah Rockin F dengan versi yang berbeda, yaitu dibuka dengan alunan piano dan dengan lirik campuran dari versi Inggris dan versi Jepang.

Majalah Street Rock Video VOS menampilkan Toshi sebagai sampul majalah mereka di bulan November 1988. Edisi bulan tersebut memberikan Bonus Video klip X memainkan lagu "Vanishing Vision" dan "Orgasm" di Kyoto Sports Valley, berikut wawancara dengan Yoshiki yang saat itu sedang menandatangani kontrak dengan Sony.

Di tahun 1988, X berpartisipasi dalam film Amerika Tokyo Pop, tapi mereka hanya tampil sebagai cameo dan penampilan mereka tidak lebih dari 20 detik. Pada 16 Maret 1989, mereka merilis "ThanX" video, yang menampilkan pembuatan video klip Kurenai (versi album BLUE BLOOD, bukan versi album "VANISHING VISION"). Pada 21 April 1989, X merilis album mereka yang paling sukses, Blue Blood. Setelah dirilisnya album tersebut, dimulailah tur bernama "Blue Blood Tour" yang ternyata sukses besar.

Setelah menyelesaikan tur "Blue Blood Tour", Yoshiki dan kawan-kawan mulai menulis lagu baru. Selain itu, mereka juga membuat beberapa PV (video promosi) untuk beberapa lagu dalam album Blue Blood, seperti Celebration yang diambil di New York (berbeda dengan yang di Visual Shock Vol.2,5). Video klip ini menampilkan Toshi, hide, Pata, dan Taiji, sedangkan Yoshiki sedang berada di Paris untuk membuat video Rose of Pain. X menjadi sangat populer di Jepang dan sering muncul dalam berbagai acara televisi. Tur mereka selanjutnya diberi nama, "Rose & Blood Tour".

Pada 23 November 1989,Yoshiki pingsan di tengah-tengah Rose & Blood Tour dikarenakan cara bermain Drum-nya yang ekstrim. Yoshiki harus menjalani perawatan di Rumah Sakit karena hal tersebut, selama di Rumah Sakit Yoshiki membuat sebuah lagu terhebat untuk X.Dikarenakan pada saat itu lagu tersebut masih belum sempurna, lagu tersebut hanya dijadikan sebuah Demo Tape.

Pada tahun 1990, Toshi & Yoshiki ikut berpartisipasi dalam L.O.X. Shake Hand "compilation album". Album kompilasi ini bukan berisi kumpulan lagu dari band yang berbeda-beda, melainkan album yang meng-"kompilasi"-kan anggota-anggota band yang berbeda untuk membuat semacam "band impian". Toshi berada di posisi vokal, dan Yoshiki pada drum (dengan nama Rei Shiratori), Naoki (Lip Cream) pada Gitar, Act (Orange) pada Bass. Musisi lain yang juga ikut berpartisipasi, antara lain: Butaman (Tetsu Array), Ishiya (Death Side), Ranko (Sperma), Selain musik speed metal dan ballad yang dibawakan Yoshiki dan Toshi, anggota lainnya adalah member band punk/hardcore, di antara lagu-lagu mereka antara lain "Tragedy of M".

Di tahun 1991, semua personil pergi ke Los Angeles untuk memulai rekaman album baru mereka, Jealousy. Setelah 7 bulan rekaman, mereka kembali ke Jepang dan merilis album Jealousy pada 1 Juli 1991 di Jepang. Album ini langsung naik ke posisi pertama tangga album Oricon Charts. Setelah dirilisnya album ini, mereka memulai tur berikutnya, Violence in Jealousy (1991).

Dengan dirilisnya album Jealousy, X menjadi bertambah populer di Jepang. Selain itu, kepopuleran mereka bertambah karena lebih sering melakukan tur dibandingkan setelah merilis album Vanishing Vision dan Blue Blood. Beberapa orang berpendapat bahwa album ini adalah "Album"-nya X, karena setiap personil menyumbangkan ide-idenya, di Visual Shock Vol.3 juga digambarkan masing-masing personil dengan lagu yang dibuatnya. (Toshi: "Desperate Angel", hide: "Love Replica", Pata: "White wind from Mr.Martin", Taiji: "Voiceless Screaming", Yoshiki: "Silent Jealousy"). Selama proses perekaman album ini, Yoshiki dan Taiji mulai memiliki perbedaan konsep bermusik. Pada tanggal 5, 6, 7 bulan Januari 1992, X menggelar rangkaian konser "On The Verge of Destruction" di Tokyo Dome. Pada hari ketiga, tanggal 7 Januari 1992, konser ini merupakan konser terakhir (Last Live) bagi Taiji yang keluar dari X karena perbedaan konsep bermusik antara dirinya dan Yoshiki tidak dapat disatukan lagi. Lagipula Yoshiki adalah pemimpin dari X, sehingga Taiji memilih untuk mengundurkan diri. Setelah keluar dari X, Taiji bergabung dengan Loudness, D.T.R. dan Cloud 9.
[sunting] Era X JAPAN (1992-1997)

Pada tahun 1991, X sudah sangat terkenal di Jepang, karena itu mereka mencoba "Go International" ke Amerika Serikat. Ternyata di Amerika sudah ada band yang juga bernama X, jadi pada 23 Agustus 1992 mereka memutuskan untuk mengubah nama band menjadi X Japan. Pada saat itu, Heath telah bergabung dengan X Japan.
Berkas:188773.jpg
Era X Japan

Setelah pertunjukan live pertama dengan Heath di Extasy Summit'92 (pesta rock terbesar yang diadakan Extasy Records milik Yoshiki), Yoshiki kembali harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat bermain drum dengan ekstrim pada acara tersebut. Selama di rumah sakit, Yoshiki menyempurnakan sebuah lagu terhebat (Ultimate Song) dari X Japan, berjudul "Art of Life". Lagu ini adalah sebuah lagu progessive rock/metal yang mencampurkan musik klasik dengan panjang lagu 29 menit (menjadikannya sebagai salah satu lagu terpanjang di dunia).

Art of Life adalah demo yang diciptakan Yoshiki ketika dia menjalani perawatan di Rumah Sakit pada era Rose & Blood,dengan nama "End of the World". Pada saat itu Taiji masih berada di posisi bass,jadi terdapat 2 buah demotape dari Art of Life,perbedaanya hanyalah pada bassisst-nya saja). Lagu "Art of Life" dirilis sebagai sebuah mini album dengan judul yang sama seperti judul lagunya

Di minggu pertama lagu ini dirilis, lagu ini langsung sukses luar biasa. "Art of Life" hanya pernah dimainkan live sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 30 & 31 Desember 1993 saat konser "X Japan Returns" digelar di Tokyo Dome. Di saat konser, X Japan melakukan improvisasi yang membuat lagu ini bertambah panjang menjadi setengah jam lebih. Di konser ini juga Toshi untuk pertama kalinya berpenampilan dengan rambut terurai ke bawah dan dengan make-up yang tidak tebal.

Musik X di bawah tangan dingin Yoshiki tak pernah berhenti berevolusi. Warna musik mereka dimulai dari speed metal seperti "Sadistic Desire", "Phantom of Guilt", dan "Vanishing Love", sampai ke lagu ballad seperti "Tears" dan "Say Anything", serta Alternative Rock berjudul "Dahlia" dan "Rusty Nail" dari era terakhir mereka. Hampir seluruh lagu X diciptakan oleh Yoshiki dan disusun oleh hide dan Taiji di awal karir mereka.

Kegemaran Yoshiki akan musik klasik sangat mempengaruhi musik-musik X, seperti pada lagu "Rose of Pain", "Art of Life", dan "Amethyst". Yoshiki memiliki Album yang bernama Eternal Melody, dimana lagu-lagu X diaransemen oleh George Martin dan penata lagu untuk musik-musik klasik lainnya. Kedua album tersebut dimainkan London Philharmonic Orchestra dan dirilis tahun 1993. Yoshiki juga memilih beberapa musik klasik untuk dimasukkan ke dalam 2 buah album kompilasi berjudul Yoshiki Selection dan Yoshiki Selection II. Yoshiki juga menulis ulang lagu "Black Diamond" milik KISS menjadi lagu klasik yang terdapat di album Kiss My Ass, sebuah album tribute untuk KISS yang dirilis pada tahun 1994.

Setelah merilis ART OF LIFE, mereka merilis salah satu lagu X JAPAN yang paling populer, "Tears" dalam bentuk single. Lagu ini dimainkan di beberapa acara TV dan ketika konser X JAPAN Returns. Di tahun yang sama, X juga merilis sebuah album kompilasi yang memuat single-single populer mereka di saat masih bernama X, dan album kompilasi tersebut diberi nama X Singles.

Walaupun pada saat itu Heath telah bergabung dengan X Japan, tetapi seluruh permainan bass yang terdapat di "X Singles" adalah permainan bass Taiji. Hal ini sengaja dilakukan sebagai penghormatan terhadap Taiji yang telah ikut bersama-sama membesarkan nama X.Di tahun-tahun berikutnya,X JAPAN juga terus merilis album-album kompilasi dengan Taiji diposisi bass untuk menghormatinya.

Pada 10 Juli 1994 mereka merilis single lain, "Rusty Nail". Lagu ini langsung berada di peringkat 1 Oricon Chart di minggu pertama perilisannya, poster sampul single ini ditempel di sepanjang jalanan di Harajuku. Pada tanggal 20-22 Mei 1994, X JAPAN berpartisipasi pada event "Aoniyoshi Great Music Experience". Di event tersebut, X JAPAN tampil bersama Roger Taylor (Queen) dan artis-artis internasional lainnya. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1994, mereka menggelar konser "Aoi Yoru~Shiroi Yoru" di Tokyo Dome dan membawakan lagu baru berjudul "Dahlia", "Scars"(SCARS on melody), dan"Longing". Demo tape Longing dibagikan kepada beberapa orang saat konser. Semua lagu yang disebut tadi dimasukkan ke dalam album terakhir mereka, Dahlia.
[sunting] Perpecahan band (1996-1997)

Pada bulan November 1995, X JAPAN menggelar Dahlia Tour 1995-1996 bersamaan dengan dirilisnya album kelima mereka DAHLIA. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1995, mereka menggelar Dahlia Tour on Tokyo Dome untuk menyambut tahun baru. Pada 13 Maret 1996, pada konser di Nagoya Rainbow Hall, Yoshiki kembali pingsan dikarenakan cara bermain drum yang ekstrim. Sejak saat itu Yoshiki diwajibkan oleh dokternya untuk mengenakan penyangga leher disaat bermain drum dikarenakan otot pada lehernya mengalami cedera.

Setelah Dahlia Tour Final 1996, di saat X Japan mencapai puncak kesuksesannya, Toshi mengatakan pada Yoshiki bahwa dia ingin mengundurkan diri dari X JAPAN. Karena Toshi sudah menjadi vokalis sejak band ini masih bernama "Noise" dan dia juga sudah menjadi icon dari X Japan, sangatlah mustahil untuk mengganti posisi Toshi. X JAPAN (tanpa Toshi) mengumumkan perpecahan band mereka saat konferensi pers tanggal 22 September 1997.

Toshi terlibat semacam sekte, berhubungan dengan alam dan terapi musikal, dipimpin oleh seseorang bernama Masaya. Banyak yang menyatakan bahwa inilah alasan sebenarnya Toshi mundur dari X Japan. Toshi lalu melanjutkan untuk bersolo karir,dia berkata bahwa Masaya telah menjadi sumber inspirasi barunya dalam bermusik. Banyak desas-desus yang bermunculan mengenai keterlibatan Toshi dan sekte yang dipimpin Masaya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Toshi telah di cuci otak. Dikatakan bahwa Toshi sempat berkelahi dengan adiknya karena Toshi telah menghabiskan banyak uang untuk sekte yang dipimpin Masaya. Hal ini dibantah Toshi karena Toshi mengatakan ia bertemu dengan Masaya setelah Toshi keluar dari band, dan Masaya juga hanyalah seorang pemusik biasa. Teori yang lain adalah karena Toshi telah menemukan "kebahagiaan" setelah ia menikah dan musik X sangatlah berbeda dengan dirinya sekarang (musik X JAPAN dominan berisi tentang kesedihan, kebencian dan insanity, yang bertolak belakang dengan diri Toshi setelah menikah). Alasan sebenarnya Toshi meninggalkan Band pada saat itu masih menjadi misteri. Pada tanggal 31 Desember 1997, X Japan menyelenggarakan konser terakhirnya di Tokyo Dome, The Last Live.

Tahun-tahun awal (1976-1983)

Band ini direncanakan sejak 1976 oleh Yoshiki Hayashi dan Toshi (Toshimitsu Deyama) saat mereka masih di SD. Terpengaruh musik hard rock Barat, band ini meniru gaya KISS. Sebelum band diberi nama X, mereka menggunakan nama Dynamite (dari 1978-1980), dan Noise (1980 hingga musim panas 1982). Nama band baru diubah menjadi X JAPAN di tahun 1992, setelah keluarnya pemain bass terdahulu mereka, Taiji.

Disaat band ini masih bernama "noise", mereka mengikuti audisi band "East West Japan" tahun 1982saat itu mereka memainkan lagu "Rock and Roll" (Led Zeppelin) dan "Burn" (Deep Purple). Mereka lalu ikut serta dalam festival sekolah mereka di tahun 1982, mereka membawakan lagu antara lain "The World Anthem" (Frank marino) dan "Highway Star" (Deep Purple). Yoshiki, Toshi, dan Terry pertama kali melakukan pertunjukkan live dibawah nama "X" di tahun 1983. Pada waktu itu mereka naik panggung di festival yang diadakan di SMA mereka di Chiba. Saat itu mereka sudah membawakan lagu asli ciptaan Yoshiki berjudul "I'LL KILL YOU" dan "We are X". Selain itu, di festival yang sama, mereka membawakan lagu "Burn" (Deep Purple),"In the Mirror" (Loudness), dan "Killers" (Iron Maiden).
[sunting] Era Indie (1984-1988)

X merilis demo tape pertama mereka "I'LL KILL YOU" pada tahun 1984 di perusahaan rekaman Dada Records. Di dalam demo tape tersebut berisi 3 buah lagu: "I'LL KILL YOU", "We are X", dan "Stop Bloody Rain".

Lagu-lagu dalam demo tape ini membuat kelompok ini mulai dikenal, dan dilanjutkan dengan merilis sebuah indie single berjudul "I'LL KILL YOU" dengan "BREAK THE DARKNESS" sebagai c/w di bulan Mei 1985. Anggota X saat itu terdiri dari Yoshiki (drum & piano), Toshi (vokal), Terry (gitar), Tomo (gitar), dan Atsushi (bass). Pada mulanya, cara berpakaian mereka menyebabkan tidak ada label rekaman yang mau mengontrak mereka untuk rekaman, tapi gaya berpakaian ala X nantinya menjadi ciri khas gerakan Visual Kei dalam musik rock Jepang.

Di bulan Juli 1985, mereka merilis 2 buah demo tape,"X Live" dan "Endless Dream". Masing-masing memiliki lagu yang sama ("Kurenai", "Endless Dream", "Lady in Tears",dan "Stop Bloody Rain"), tapi dengan urutan lagu yang berbeda.

Demo tape "Feel Me Tonight" dirilis pada Oktober 1985. Lagu ini nampaknya pertama kali dibawakan pada pertunjukkan Live saat ulang tahun Yoshiki pada 20 November 1985, sedangkan lagu "Stab Me in the Back" (c/w) tidak pernah dibawakan secara live hingga di tahun 1986. Kedua lagu pada demo tape tersebut dinyanyikan oleh Hally. Pada tahun ini juga, mereka membawakan lagu "God Save The Queen" yang aslinya dibawakan kelompok Sex Pistols.

Di bulan November 1985, mereka menampilkan versi baru dari lagu "BREAK THE DARKNESS" di album kompilasi "Heavy Metal Force III".

Tidak berhenti begitu saja, Yoshiki membuat taruhan besar dalam hidupnya dan menjual seluruh harta warisan ayahnya untuk mendirikan label rekaman sendiri dengan nama Extasy Records. Perusahaan rekaman ini nantinya menjadi label rekaman pertama khusus band-band Visual Kei, termasuk di antaranya: Luna Sea, Glay, dan Zi:KILL.

Demo tape "Kurenai" dirilis di awal tahun 1986, berisikan lagu "Kurenai" (dalam bahasa Inggris).

Musim panas tahun 1986, mereka merilis "Jun Demo Tape". Di dalam demo tersebut terdapat 4 lagu: "Right Now", "Only Way", "Tune Up Baby" dan track ke-4 yang tanpa judul.

Di bulan April 1986, indie single ke dua,"ORGASM" dirilis Extasy Records.Single ini terdiri atas lagu "Orgasm", "Time Trip Loving" (ditulis oleh Jun) serta "X". Setelah EP ini dirilis, mereka memulai untuk tur. Pada tahun itu juga (27 Juli 1986), Toshi, Yoshiki, dan Jun, pertama kali tampil di televisi,yaitu di acara berjudul Tensai Takeshi no Genki ga Deru Terebi.

Di bulan Maret 1987, mereka memasukkan 2 lagu: "Stab Me in the Back" dan "No Connexion" ke dalam album kompilasi Skull Trash Zone Vol.1. Anggota resmi saat itu terdiri dari: Toshi, Yoshiki, dan Taiji. Gitaris mereka, Isao patah lengan karena kecelakaan mobil, sehingga Pata ikut bergabung sebagai gitaris pendukung, tapi bukan sebagai anggota resmi. Sementara itu, Yoshiki menghubungi hide, leader dari Saver Tiger band Visual Kei asal Yokosuka(mereka pertama kali bertemu saat X dan Saver Tiger ikut serta dalam Heavy Metal Force vol.III). Yoshiki lalu mengajak hide untuk bergabung dengan X.

Hide menyambut ajakan Yoshiki dan resmi sebagai gitaris X sejak bulan Maret 1987. Bulan berikutnya (April 1987), Pata diangkat sebagai menjadi gitaris resmi, melengkapi formasi band X. Di bulan Agustus 1987, mereka merilis video live "Xclamation". Di dalamnya terdapat lagu "Xclamation", "Stab Me in the Back", dan "Kurenai" (English Version). Pada 26 Desember 1987, X melakukan pertunjukan di Audisi CBS Sony, mereka memainkan "Xclamation", "Piano solo~Kurenai (English)", dan "Orgasm".
[sunting] Era X (1988-1992)
Berkas:97480.jpg
ki-ka:Toshi,Taiji,Yoshiki,Pata,hide

X merilis album perdana mereka, VANISHING VISION pada 14 April 1988). Pada saat itu, anggotanya adalah Yoshiki (drum, piano), Toshi (vokal), Hide (gitar), Pata(gitar), dan Taiji (bass). Album tersebut laris dan dicetak ulang di bulan Oktober dengan bonus lagu "Stab Me in the Back", dan dicetak ulang kembali pada bulan Oktober 1989.

Di bulan Juni 1988, lagu mereka "Kurenai" dijadikan bonus CD di majalah Rockin F dengan versi yang berbeda, yaitu dibuka dengan alunan piano dan dengan lirik campuran dari versi Inggris dan versi Jepang.

Majalah Street Rock Video VOS menampilkan Toshi sebagai sampul majalah mereka di bulan November 1988. Edisi bulan tersebut memberikan Bonus Video klip X memainkan lagu "Vanishing Vision" dan "Orgasm" di Kyoto Sports Valley, berikut wawancara dengan Yoshiki yang saat itu sedang menandatangani kontrak dengan Sony.

Di tahun 1988, X berpartisipasi dalam film Amerika Tokyo Pop, tapi mereka hanya tampil sebagai cameo dan penampilan mereka tidak lebih dari 20 detik. Pada 16 Maret 1989, mereka merilis "ThanX" video, yang menampilkan pembuatan video klip Kurenai (versi album BLUE BLOOD, bukan versi album "VANISHING VISION"). Pada 21 April 1989, X merilis album mereka yang paling sukses, Blue Blood. Setelah dirilisnya album tersebut, dimulailah tur bernama "Blue Blood Tour" yang ternyata sukses besar.

Setelah menyelesaikan tur "Blue Blood Tour", Yoshiki dan kawan-kawan mulai menulis lagu baru. Selain itu, mereka juga membuat beberapa PV (video promosi) untuk beberapa lagu dalam album Blue Blood, seperti Celebration yang diambil di New York (berbeda dengan yang di Visual Shock Vol.2,5). Video klip ini menampilkan Toshi, hide, Pata, dan Taiji, sedangkan Yoshiki sedang berada di Paris untuk membuat video Rose of Pain. X menjadi sangat populer di Jepang dan sering muncul dalam berbagai acara televisi. Tur mereka selanjutnya diberi nama, "Rose & Blood Tour".

Pada 23 November 1989,Yoshiki pingsan di tengah-tengah Rose & Blood Tour dikarenakan cara bermain Drum-nya yang ekstrim. Yoshiki harus menjalani perawatan di Rumah Sakit karena hal tersebut, selama di Rumah Sakit Yoshiki membuat sebuah lagu terhebat untuk X.Dikarenakan pada saat itu lagu tersebut masih belum sempurna, lagu tersebut hanya dijadikan sebuah Demo Tape.

Pada tahun 1990, Toshi & Yoshiki ikut berpartisipasi dalam L.O.X. Shake Hand "compilation album". Album kompilasi ini bukan berisi kumpulan lagu dari band yang berbeda-beda, melainkan album yang meng-"kompilasi"-kan anggota-anggota band yang berbeda untuk membuat semacam "band impian". Toshi berada di posisi vokal, dan Yoshiki pada drum (dengan nama Rei Shiratori), Naoki (Lip Cream) pada Gitar, Act (Orange) pada Bass. Musisi lain yang juga ikut berpartisipasi, antara lain: Butaman (Tetsu Array), Ishiya (Death Side), Ranko (Sperma), Selain musik speed metal dan ballad yang dibawakan Yoshiki dan Toshi, anggota lainnya adalah member band punk/hardcore, di antara lagu-lagu mereka antara lain "Tragedy of M".

Di tahun 1991, semua personil pergi ke Los Angeles untuk memulai rekaman album baru mereka, Jealousy. Setelah 7 bulan rekaman, mereka kembali ke Jepang dan merilis album Jealousy pada 1 Juli 1991 di Jepang. Album ini langsung naik ke posisi pertama tangga album Oricon Charts. Setelah dirilisnya album ini, mereka memulai tur berikutnya, Violence in Jealousy (1991).

Dengan dirilisnya album Jealousy, X menjadi bertambah populer di Jepang. Selain itu, kepopuleran mereka bertambah karena lebih sering melakukan tur dibandingkan setelah merilis album Vanishing Vision dan Blue Blood. Beberapa orang berpendapat bahwa album ini adalah "Album"-nya X, karena setiap personil menyumbangkan ide-idenya, di Visual Shock Vol.3 juga digambarkan masing-masing personil dengan lagu yang dibuatnya. (Toshi: "Desperate Angel", hide: "Love Replica", Pata: "White wind from Mr.Martin", Taiji: "Voiceless Screaming", Yoshiki: "Silent Jealousy"). Selama proses perekaman album ini, Yoshiki dan Taiji mulai memiliki perbedaan konsep bermusik. Pada tanggal 5, 6, 7 bulan Januari 1992, X menggelar rangkaian konser "On The Verge of Destruction" di Tokyo Dome. Pada hari ketiga, tanggal 7 Januari 1992, konser ini merupakan konser terakhir (Last Live) bagi Taiji yang keluar dari X karena perbedaan konsep bermusik antara dirinya dan Yoshiki tidak dapat disatukan lagi. Lagipula Yoshiki adalah pemimpin dari X, sehingga Taiji memilih untuk mengundurkan diri. Setelah keluar dari X, Taiji bergabung dengan Loudness, D.T.R. dan Cloud 9.
[sunting] Era X JAPAN (1992-1997)

Pada tahun 1991, X sudah sangat terkenal di Jepang, karena itu mereka mencoba "Go International" ke Amerika Serikat. Ternyata di Amerika sudah ada band yang juga bernama X, jadi pada 23 Agustus 1992 mereka memutuskan untuk mengubah nama band menjadi X Japan. Pada saat itu, Heath telah bergabung dengan X Japan.
Berkas:188773.jpg
Era X Japan

Setelah pertunjukan live pertama dengan Heath di Extasy Summit'92 (pesta rock terbesar yang diadakan Extasy Records milik Yoshiki), Yoshiki kembali harus menjalani perawatan di rumah sakit akibat bermain drum dengan ekstrim pada acara tersebut. Selama di rumah sakit, Yoshiki menyempurnakan sebuah lagu terhebat (Ultimate Song) dari X Japan, berjudul "Art of Life". Lagu ini adalah sebuah lagu progessive rock/metal yang mencampurkan musik klasik dengan panjang lagu 29 menit (menjadikannya sebagai salah satu lagu terpanjang di dunia).

Art of Life adalah demo yang diciptakan Yoshiki ketika dia menjalani perawatan di Rumah Sakit pada era Rose & Blood,dengan nama "End of the World". Pada saat itu Taiji masih berada di posisi bass,jadi terdapat 2 buah demotape dari Art of Life,perbedaanya hanyalah pada bassisst-nya saja). Lagu "Art of Life" dirilis sebagai sebuah mini album dengan judul yang sama seperti judul lagunya

Di minggu pertama lagu ini dirilis, lagu ini langsung sukses luar biasa. "Art of Life" hanya pernah dimainkan live sebanyak 2 kali, yaitu pada tanggal 30 & 31 Desember 1993 saat konser "X Japan Returns" digelar di Tokyo Dome. Di saat konser, X Japan melakukan improvisasi yang membuat lagu ini bertambah panjang menjadi setengah jam lebih. Di konser ini juga Toshi untuk pertama kalinya berpenampilan dengan rambut terurai ke bawah dan dengan make-up yang tidak tebal.

Musik X di bawah tangan dingin Yoshiki tak pernah berhenti berevolusi. Warna musik mereka dimulai dari speed metal seperti "Sadistic Desire", "Phantom of Guilt", dan "Vanishing Love", sampai ke lagu ballad seperti "Tears" dan "Say Anything", serta Alternative Rock berjudul "Dahlia" dan "Rusty Nail" dari era terakhir mereka. Hampir seluruh lagu X diciptakan oleh Yoshiki dan disusun oleh hide dan Taiji di awal karir mereka.

Kegemaran Yoshiki akan musik klasik sangat mempengaruhi musik-musik X, seperti pada lagu "Rose of Pain", "Art of Life", dan "Amethyst". Yoshiki memiliki Album yang bernama Eternal Melody, dimana lagu-lagu X diaransemen oleh George Martin dan penata lagu untuk musik-musik klasik lainnya. Kedua album tersebut dimainkan London Philharmonic Orchestra dan dirilis tahun 1993. Yoshiki juga memilih beberapa musik klasik untuk dimasukkan ke dalam 2 buah album kompilasi berjudul Yoshiki Selection dan Yoshiki Selection II. Yoshiki juga menulis ulang lagu "Black Diamond" milik KISS menjadi lagu klasik yang terdapat di album Kiss My Ass, sebuah album tribute untuk KISS yang dirilis pada tahun 1994.

Setelah merilis ART OF LIFE, mereka merilis salah satu lagu X JAPAN yang paling populer, "Tears" dalam bentuk single. Lagu ini dimainkan di beberapa acara TV dan ketika konser X JAPAN Returns. Di tahun yang sama, X juga merilis sebuah album kompilasi yang memuat single-single populer mereka di saat masih bernama X, dan album kompilasi tersebut diberi nama X Singles.

Walaupun pada saat itu Heath telah bergabung dengan X Japan, tetapi seluruh permainan bass yang terdapat di "X Singles" adalah permainan bass Taiji. Hal ini sengaja dilakukan sebagai penghormatan terhadap Taiji yang telah ikut bersama-sama membesarkan nama X.Di tahun-tahun berikutnya,X JAPAN juga terus merilis album-album kompilasi dengan Taiji diposisi bass untuk menghormatinya.

Pada 10 Juli 1994 mereka merilis single lain, "Rusty Nail". Lagu ini langsung berada di peringkat 1 Oricon Chart di minggu pertama perilisannya, poster sampul single ini ditempel di sepanjang jalanan di Harajuku. Pada tanggal 20-22 Mei 1994, X JAPAN berpartisipasi pada event "Aoniyoshi Great Music Experience". Di event tersebut, X JAPAN tampil bersama Roger Taylor (Queen) dan artis-artis internasional lainnya. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1994, mereka menggelar konser "Aoi Yoru~Shiroi Yoru" di Tokyo Dome dan membawakan lagu baru berjudul "Dahlia", "Scars"(SCARS on melody), dan"Longing". Demo tape Longing dibagikan kepada beberapa orang saat konser. Semua lagu yang disebut tadi dimasukkan ke dalam album terakhir mereka, Dahlia.
[sunting] Perpecahan band (1996-1997)

Pada bulan November 1995, X JAPAN menggelar Dahlia Tour 1995-1996 bersamaan dengan dirilisnya album kelima mereka DAHLIA. Pada tanggal 30 dan 31 Desember 1995, mereka menggelar Dahlia Tour on Tokyo Dome untuk menyambut tahun baru. Pada 13 Maret 1996, pada konser di Nagoya Rainbow Hall, Yoshiki kembali pingsan dikarenakan cara bermain drum yang ekstrim. Sejak saat itu Yoshiki diwajibkan oleh dokternya untuk mengenakan penyangga leher disaat bermain drum dikarenakan otot pada lehernya mengalami cedera.

Setelah Dahlia Tour Final 1996, di saat X Japan mencapai puncak kesuksesannya, Toshi mengatakan pada Yoshiki bahwa dia ingin mengundurkan diri dari X JAPAN. Karena Toshi sudah menjadi vokalis sejak band ini masih bernama "Noise" dan dia juga sudah menjadi icon dari X Japan, sangatlah mustahil untuk mengganti posisi Toshi. X JAPAN (tanpa Toshi) mengumumkan perpecahan band mereka saat konferensi pers tanggal 22 September 1997.

Toshi terlibat semacam sekte, berhubungan dengan alam dan terapi musikal, dipimpin oleh seseorang bernama Masaya. Banyak yang menyatakan bahwa inilah alasan sebenarnya Toshi mundur dari X Japan. Toshi lalu melanjutkan untuk bersolo karir,dia berkata bahwa Masaya telah menjadi sumber inspirasi barunya dalam bermusik. Banyak desas-desus yang bermunculan mengenai keterlibatan Toshi dan sekte yang dipimpin Masaya. Bahkan ada yang mengatakan bahwa Toshi telah di cuci otak. Dikatakan bahwa Toshi sempat berkelahi dengan adiknya karena Toshi telah menghabiskan banyak uang untuk sekte yang dipimpin Masaya. Hal ini dibantah Toshi karena Toshi mengatakan ia bertemu dengan Masaya setelah Toshi keluar dari band, dan Masaya juga hanyalah seorang pemusik biasa. Teori yang lain adalah karena Toshi telah menemukan "kebahagiaan" setelah ia menikah dan musik X sangatlah berbeda dengan dirinya sekarang (musik X JAPAN dominan berisi tentang kesedihan, kebencian dan insanity, yang bertolak belakang dengan diri Toshi setelah menikah). Alasan sebenarnya Toshi meninggalkan Band pada saat itu masih menjadi misteri. Pada tanggal 31 Desember 1997, X Japan menyelenggarakan konser terakhirnya di Tokyo Dome, The Last Live.
Read More..
 

Design By:
SkinCorner